Resiko penurunan perfusi jaringan jantung
Definisi : resiko penurunan sirkulasi jantung (koroner).
Batasan Karakteristik :
· Pil kontrasepsi
· Pembedahan jantung
· Tamponade jantung
· Spasme arteri koroner
· Kurang pengetahuan tentang faktor risiko yang dapat diubah (mis, merokok gaya hidup monoton, obesitas)
· Diabetes melitus
· Peningkatan protein C-reaktif
· Riwayat penyakit arteri koroner pada keluarga
· Hiperlipidemia
· Hipertensi
· Hipovolemia
· Hipoksemia
· Hipoksia
· Penyalah gunaan zat
Tujuan dan Kritera Hasil :
NOC
· Cardiac pump effectiveness
· Circulation status
· Vital sign status
Kriteria Hasil :
· Tekanan systole dan diastole dalam rentang yang diharapkan
· CVP dalam batas normal
· Nadi perifer kuat dan simetris
· Tidak ada udem perifer dan asites
· Denyut jantung, AGD, ejeksi fraksi dalam batas normal
· Bunyi jantung abnormal tidak ada
· Nyeri dada tidak ada
· Keletihan yang ekstrim tidak ada
Intervensi Keperawatan :
NIC
Cadiac Care
· Evaluasi adanya nyeri dada (intensitas, lokasi, durasi)
· Catat adanya distritmia jantung
· Catat adanya tanda dan gejala penurunan cardiac output
· Monitor status kardiovaskuler
· Monitor status pernafasan yang mendadak gagal jantung
· Monitor abdomen sebagai indicator penurunan perfusi
· Monitor balance cairan
· Monitor adanya perubahan tekanan darah
· Monitor respon pasien terhadap efek pengobatan antiaritmia
· Atur priode latihan dan istirahat untuk menghindari kelelahan
· Monitor toleransi aktivitas pasien
· Monitor adanya dyspneu, fatique, takipneu, dan ortopneu
· Anjurkan untuk menurunkan stress
Fluid management
· Timbang popok/pembalut, jika diperlukan
· Pertahankan catatan intake dan output yang akurat
· Pasang urine kateter jika diperlukan
· Monitor status hidrasi (kelembaban membran mukosa, nadi adekuat, tekanan darah ortostatik), jika diperlukan
· Monitor hasil laboratorium yang sesuai dengan retensi cairan (BUN, Hmt, osmolalitas urin)
· Monitor status hemodinamik termasuk CVP, MAP, PAP, dan PCWP
· Monitor vital sign sesuai indikasi penyakit
· Monitor indikasi retensi / kelebihan cairan (cracles, CVP, edema, distensi vena leher, asites)
· Monitor berat pasien sebelum dan setelah dialisis
· Kaji lokasi dan luas edema
· Monitor masukan makanan/cairan dan hitung intake kalori harian
· Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi cairan sesuai program
· Monitor status nutrisi, berikan cairan
· Kolaborasikan pemberian diuretik sesuai program.
· Berikan cairan IV pada suhu ruangan
· Dorong masukan oral
· Berikan penggantian nesogatrik sesuai output
· Dorong keluarga untuk membantu pasien makan
· Tawarkan snack (jus buah, buah segar)
· Batasi masukan cairan pada keadaan hiponatrermi dilusi dengan serum Na < 130 mEq/I
· Monitor respon pasien terhadap terapi elektrolit
· Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih muncul memburuk
· Atur kemungkinan transfusi
· Persiapan untuk transfusi
Fluid monitoring
· Tentukan riwayat jumlah dan tipe intake cairan dan eliminasi
· Tentukan kemungkinan faktor resiko dari ketidakseimbangan cairan (hipertermia, terapi diuretik, kelainan renal, gagal jantung, diaporesis, disfungsi hati, dll)
· Monitor berat badan
· Monitor serum dan elektrolit urine
· Monitor serum dan osmolalitas urine
· Monitor BP < HR, dan RR
· Monitor tekanan darah orthostatik dan perubahan irama jantung
· Monitor parameter hemodinamik infasif
· Catat secara akurat intake dan output
· Monitor membran mukosa dan turgor kulit, serta rasa haus.
· Catat monitor warna, jumlah dan
· Monitor adanya distensi leher, rinchi, oedem perifer dan penambahan BB
· Monitor tanda dan gejala dari oedem
· Beri cairan sesuai keperluan
· Kolaborasi pemberian obat yang dapat meningkatkan output urin
· Lakukan hemodialisis bila perlu dan catat respons pasien
Vital Sign Monitoring
· Monitor TD, nadi, suhu, dan RR
· Catat adanya fluktuasi tekanan darah
· Monitor vital sign saat pasien berbaring, duduk, atau berdiri
· Auskultasi tekanan darah pada kedua lengan dan bandingkan
· Monitor tekanan darah, nadi, RR, sebelum, selama, dan setelah aktivitas
· Monitor kualitas dari nadi
· Monitor adanya pulsus paradoksus
· Monitor adanya pulsus alterans
· Monitor jumlah dan irama jantung
· Monitor bunyi jantung
· Monitor frekuensi dan irama pernapasan
· Monitor suara paru
· Monitor pola pernapasan abnormal
· Monitor suhu, warna, dan kelembaban kulit
· Monitor sianosis perifer
· Monitor adanya cushing triad (tekanan nadi yang melebar, bradikardi peningkatan sistolik)
· Identifikasi penyebab dari perubahan vital sign
RESIKO PENURUNAN PERFUSI JARINGAN JANTUNG
Diagnosa Keperawatan | Tujuan dan Kriteria Hasil | Intervensi Keperawatan |
Resiko penurunan perfusi jaringan jantung Definisi : resiko penurunan sirkulasi jantung (koroner). Batasan Karakteristik : · Pil kontrasepsi · Pembedahan jantung · Tamponade jantung · Spasme arteri koroner · Kurang pengetahuan tentang faktor risiko yang dapat diubah (mis, merokok gaya hidup monoton, obesitas) · Diabetes melitus · Peningkatan protein C-reaktif · Riwayat penyakit arteri koroner pada keluarga · Hiperlipidemia · Hipertensi · Hipovolemia · Hipoksemia · Hipoksia · Penyalah gunaan zat | NOC · Cardiac pump effectiveness · Circulation status · Vital sign status Kriteria Hasil : · Tekanan systole dan diastole dalam rentang yang diharapkan · CVP dalam batas normal · Nadi perifer kuat dan simetris · Tidak ada udem perifer dan asites · Denyut jantung, AGD, ejeksi fraksi dalam batas normal · Bunyi jantung abnormal tidak ada · Nyeri dada tidak ada · Keletihan yang ekstrim tidak ada | NIC Cadiac Care · Evaluasi adanya nyeri dada (intensitas, lokasi, durasi) · Catat adanya distritmia jantung · Catat adanya tanda dan gejala penurunan cardiac output · Monitor status kardiovaskuler · Monitor status pernafasan yang mendadak gagal jantung · Monitor abdomen sebagai indicator penurunan perfusi · Monitor balance cairan · Monitor adanya perubahan tekanan darah · Monitor respon pasien terhadap efek pengobatan antiaritmia · Atur priode latihan dan istirahat untuk menghindari kelelahan · Monitor toleransi aktivitas pasien · Monitor adanya dyspneu, fatique, takipneu, dan ortopneu · Anjurkan untuk menurunkan stress Fluid management · Timbang popok/pembalut, jika diperlukan · Pertahankan catatan intake dan output yang akurat · Pasang urine kateter jika diperlukan · Monitor status hidrasi (kelembaban membran mukosa, nadi adekuat, tekanan darah ortostatik), jika diperlukan · Monitor hasil laboratorium yang sesuai dengan retensi cairan (BUN, Hmt, osmolalitas urin) · Monitor status hemodinamik termasuk CVP, MAP, PAP, dan PCWP · Monitor vital sign sesuai indikasi penyakit · Monitor indikasi retensi / kelebihan cairan (cracles, CVP, edema, distensi vena leher, asites) · Monitor berat pasien sebelum dan setelah dialisis · Kaji lokasi dan luas edema · Monitor masukan makanan/cairan dan hitung intake kalori harian · Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi cairan sesuai program · Monitor status nutrisi, berikan cairan · Kolaborasikan pemberian diuretik sesuai program. · Berikan cairan IV pada suhu ruangan · Dorong masukan oral · Berikan penggantian nesogatrik sesuai output · Dorong keluarga untuk membantu pasien makan · Tawarkan snack (jus buah, buah segar) · Batasi masukan cairan pada keadaan hiponatrermi dilusi dengan serum Na < 130 mEq/I · Monitor respon pasien terhadap terapi elektrolit · Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih muncul memburuk · Atur kemungkinan transfusi · Persiapan untuk transfusi Fluid monitoring · Tentukan riwayat jumlah dan tipe intake cairan dan eliminasi · Tentukan kemungkinan faktor resiko dari ketidakseimbangan cairan (hipertermia, terapi diuretik, kelainan renal, gagal jantung, diaporesis, disfungsi hati, dll) · Monitor berat badan · Monitor serum dan elektrolit urine · Monitor serum dan osmolalitas urine · Monitor BP < HR, dan RR · Monitor tekanan darah orthostatik dan perubahan irama jantung · Monitor parameter hemodinamik infasif · Catat secara akurat intake dan output · Monitor membran mukosa dan turgor kulit, serta rasa haus. · Catat monitor warna, jumlah dan · Monitor adanya distensi leher, rinchi, oedem perifer dan penambahan BB · Monitor tanda dan gejala dari oedem · Beri cairan sesuai keperluan · Kolaborasi pemberian obat yang dapat meningkatkan output urin · Lakukan hemodialisis bila perlu dan catat respons pasien Vital Sign Monitoring · Monitor TD, nadi, suhu, dan RR · Catat adanya fluktuasi tekanan darah · Monitor vital sign saat pasien berbaring, duduk, atau berdiri · Auskultasi tekanan darah pada kedua lengan dan bandingkan · Monitor tekanan darah, nadi, RR, sebelum, selama, dan setelah aktivitas · Monitor kualitas dari nadi · Monitor adanya pulsus paradoksus · Monitor adanya pulsus alterans · Monitor jumlah dan irama jantung · Monitor bunyi jantung · Monitor frekuensi dan irama pernapasan · Monitor suara paru · Monitor pola pernapasan abnormal · Monitor suhu, warna, dan kelembaban kulit · Monitor sianosis perifer · Monitor adanya cushing triad (tekanan nadi yang melebar, bradikardi peningkatan sistolik) · Identifikasi penyebab dari perubahan vital sign |
DAFTAR PUSTAKA :
Nurarif .A.H. dan Kusuma. H. (2015). APLIKASI Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC. Jogjakarta: MediAction.
dari blogger perawat untuk kita
Baiklah Sekianlah artikel kami dengan judul Resiko penurunan perfusi jaringan jantung NANDA NIC NOC kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. sampai jumpa di postingan artikel kami lainnya yaa. Terimakasih atas kunjungannya.
Anda sekarang membaca artikel Resiko penurunan perfusi jaringan jantung NANDA NIC NOC dengan alamat link https://diagnosa-intervensi-nanda.blogspot.com/2017/10/resiko-penurunan-perfusi-jaringan.html
0 comments
Post a Comment